ToT ‘Berantas Buta Matematika di Sekolah Dasar’ Sesi VI ‘Asesmen’

Halo Sobat Kupuku! Tidak terasa para peserta Training of Trainer (ToT) bersama Kupuku Indonesia X Gernas Tastaka telah menyelesaikan seluruh sesi pelatihan. Sebanyak enam rangkaian ToT berhasil diikuti dengan baik dan interaktif. Sesi final ini pun diharapkan turut menandai kesiapan para peserta untuk menjadi trainer bagi guru-guru lainnya.
Sesi kali ini diisi oleh Ajeng Wulansasi dan Lies Indrawati selaku fasilitator dari Gernas Tastaka. Topik Asesmen sengaja diangkat untuk memberikan edukasi kepada guru mengenai pentingnya melaksanakan asesmen dan memberikan contoh beberapa asesmen yang dapat digunakan dalam mata pelajaran matematika.
“Asesmen tujuannya untuk memperbaiki. That’s the idea!” Ujar Ajeng
Dalam pemaparannya, setidaknya Ajeng menyebutkan ada tiga jenis asesmen, yaitu :
1. Assesment of Learning (Asesmen sebagai hasil belajar)
Digunakan oleh guru untuk menunjukkan bukti ketercapaian tujuan pembelajaran tertentu. Asesmen ini bersifat sumatif atau ringkasan penilaian.
2. Assement for Learning (Asesmen untuk belajar)
Digunakan oleh guru untuk menentukan sejauh mana ketercapaian belajar siswa pada saat proses belajar berlangsung. Asesmen ini dilakukan terus menerus selama proses belajar agar guru mendapatkan informasi mengenai apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar.
3. Assesment as Learning (Asesmen sebagai proses belajar)
Digunakan siswa sebagai alat untuk membantu belajar. Siswa belajar menilai perkembangan dirinya sendiri. Siswa juga bisa berefleksi untuk menentukan strategi-strategi belajar yang akan membuatnya lebih berkembang.
Menurut Ajeng, asesmen yang dilakukan dengan pemaknaan dan pelaksanaan yang tepat akan memberikan dampak luar biasa bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.
"Dampaknya akan luar biasa pada perkembangan anak dan profesionalisme kita sebagai guru" Ujarnya.
“Jika ada suatu masalah dalam pembelajaran, guru bisa melakukan evaluasi, nah asesmen ini bisa menjadi alat bagi guru untuk melakukan perbaikan.” Tambah Ajeng.
Adapun ada beberapa contoh yang bisa diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar seperti pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, wawancara, tugas kelompok (proyek), ujian pilihan ganda, ujian esai, PR, jurnal matematika hingga presentasi.
Meskipun beberapa contoh asesmen telah banyak dilakukan oleh guru dalam pengalaman mereka selama mengajar, perlu pemaknaan dan pelaksanaan asesmen secara tepat. Oleh karena itu asesmen haruslah berfungsi sebagai alat untuk perbaikan atau evaluasi.
Selain pokok-pokok pengetahuan tentang asesmen, peserta juga mempelajari konsep Backward Design (Desain Mundur) dalam pelaksanaan asesmen.
Lies Indrawati menekankan bahwa proses asesmen tidak hanya bisa dilakukan secara aktif oleh guru namun juga dilakukan secara mandiri oleh siswa.
“Ketika siswa menilai dirinya sendiri atau temannya, mereka sebenarnya telah melakukan proses asesmen.” Ujar Lies.
Lies memaparkan bagaimana cara yang tepat dalam merancang pembelajaran melalui konsep Desain Mundur. Di dalamnya, asesmen menjadi salah satu tahapan penting yang tak boleh dilewatkan.
Rancangan pembelajaran Desain Mundur :
- Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (kompetensi dasar)
- Mendesain bukti untuk mendemonstrasikan pencapaian tujuan pembelajaran (asesmen)
- Mendesain aktivitas belajar yang membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (kegiatan belajar)
Pengetahuan baru tentang asesmen dan rancangan pembelajaran Desain Mundur menjadi konsep belajar yang dapat diadaptasi para peserta dalam proses belajar mengajar setelah training selesai. Banyak peserta yang mengaku mendapatkan banyak ilmu baru selama dari proses pelatihan.
“Rezeki dan berkah bisa mengikuti kegiatan ini.” Ujar Putri dari Karawang
“Sangat luar biasa! Semoga ilmunya dapat bermanfaat untuk dipraktikan di kelas. Semangat!” Ujar Ign Yulianto
“Terima kasih. Ilmu selama enam pertemuan ini sangat bermanfaat.” Ujar Ratih dari Magelang
Dengan berakhirnya rangkaian sesi ToT, Kupuku Indonesia dan Gernas Tastaka mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah menempuh enam sesi ToT dengan sangat baik dan aktif. Diharapkan ToT ini bisa menciptakan para trainer baru yang dapat memberikan pengaruh dalam pemberatasan buta matematika di sekolah dasar.
Selamat bertugas para trainer baru! Salam semangat belajar