Serial Talk Show Pendidikan Karakter Sesi V ‘Otonomi Moral : Dasar Sikap Luhur dalam Pendidikan Karakter’

kupuku.id 19 April 2021
img

“Pendidikan adalah salah satu usaha untuk memberikan segala nilai-nilai kebatinan, yang ada dalam hidup rakyat yang berkebudayaan, dengan maksud memajukan dan mengembangkan kebudayaan menuju keluhuran hidup manusia.” – Ki Hajar Dewantara

---

Halo Sobat Kupuku! Akhirnya kita sampai sampai di Sesi V (Final) Serial Talk Show Pendidikan Karakter bersama Doni Koesoema A. dengan judul ‘Otonomi Moral : Dasar Sikap Luhur dalam Pendidikan Karakter’. Sebanyak 370+ peserta telah belajar cara membangun otonomi moral di lingkungan sekolah.

Di talk show kali ini, Doni Koesoema A. kembali ditemani oleh Evy Anggraeny yang merupakan Guru SMA Regina Pacis Jakarta sekaligus Penulis kedua dalam buku ‘Inspirasi Praktik Baik Pendidikan Karakter’. Setelah membuka sesi talk show dengan kutipan inspiratif dari tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, Doni Koesoema pun melanjutkan dengan pengetahuan dasar mengenai apa itu otonomi moral.

“Otonomi moral merupakan sebuah disposisi untuk kondisi batin individu yang mampu mengatur hidupnya secara mandiri (pikiran, perkataan dan tindakan) secara tahu, mau dan sadar dalam rangka mempraktikan nilai-nilai kebaikan.” Ujarnya

Lalu apa kaitannya dengan sikap luhur? Beliau memaparkan bahwa sikap luhur merupakan tindakan manusia yang mampu melaksanakan nilai-nilai kebaikan (luhur, baik, mulia) dalam kehidupan pribadi dan masyarakat demi keluhuran nilai manusia dan peradaban. Dalam konteks penanaman otonomi moral kepada anak, penting sekali untuk memperhatikan 3 hal, yaitu :

1.   Anak harus bisa membedakan mana perbuatan baik dan buruk

2.   Anak mau melakukan perbuatan baik

3.   Anak dilatih melatih suara hati (moralitas dan kepekaan)

Terkait hal ini Evy Anggraeny pun memaparkan contoh menarik dari penanaman otonomi moral yang ia lakukan di sekolah.

“Ketika anak selesai memberikan bantuan atas kepekaannya, saya biasanya akan mengulas perilaku mereka. Saya katakan bahwa saya ingin mereka peduli dan peka terhadap keadaan sekitar. Dengan seperti itu kita bisa membantu orang lain dengan hal kecil sekalipun. Misalnya mengambilkan kapur untuk bapak/ibu guru atau mengambilkan pulpen teman yang jatuh.” Papar Evy.

Membahas otonomi moral di era saat ini tentu belum lengkap jika tidak membicarakan otonomi moral di ruang digital khususnya media sosial. Hal ini pun yang menjadi salah satu perhatian utama Doni Koesoema A. dan Evy Anggraeny. Setidaknya dua narasumber yang inspiratif ini memaparkan 5 poin yang harus dikuasai anak di media sosial terkait dengan otonomi moral :

1. Berpikir kritis (Guru dan orang tua perlu mengajarkan anak berpikir kritis dan tidak mudah termakan hoaks)

2. Rasa hormat (Misal memberikan komentar yang baik dan beretika di media sosial)

3. Melindungi hak, kemerdekaan dan privasi (Penting sekali untuk menanamkan nilai kebaikan dengan cara yang beretika. Misalnya ketika ada korban bencana maka ajarkan anak untuk tidak menyebarkan foto-foto korban karena bisa jadi melukai hati keluarganya)

4. Kesejahteraan dan keselamatan (Anak harus tahu bagaimana cara menghindari pornografi, membedakan pergaulan yang sehat dan tidak sehat, atau menghindari untuk masuk ke dalam kelompok-kelompok yang merusak masa depan mereka)

5. Reflektif (Anak menentukan dapat mana yang baik dan tidak baik)

“Tanpa otonomi moral. Media sosial hanya sekedar menjadi alat yang mendegradasi kemanusiaan dan peradaban.” Ujar Doni Koesoema

Sangat banyak pertanyaan yang masuk selama sesi talk show. Namun ada banyak pertanyaan sejenis yang ingin mengetahui langkah/best practice yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan otonomi moral di sekolah. Secara sederhana, Doni Koesoema mamaparkan 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu :

1.   Anak tahu baik dan buruk (Bukan enak atau tidak enak)

2.   Anak berlatih bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan mulai menolong orang lain

3.   Kita sebagai orang dewasa memberi contoh yang baik

Berlangsung selama 2,5 jam, talk show sesi final ini ditutup oleh closing statement dari Doni Koesoema dan Evy Anggraeny, sebagai berikut:

“Mari kita saling belajar dan berbagi dan membentuk karakter anak-anak Indonesia yang menjadi lebih baik secara sadar dan dapat dikawal menjadi orang sukses untuk memimpin negara ini.” Tutup Doni dan Evy

Terima kasih kepada Sobat Kupuku yang sudah mengikuti serial talk show ini dengan antusias dan semangat yang luar biasa. Semoga talk show ini banyak membawa manfaat dan ilmu untuk sobat semua ya. Sampai jumpa di serial talk show Kupuku Indonesia selanjutnya!

Note :

Bagi Bapak/Ibu yang belum sempat menonton sesi V silahkan klik link berikut untuk menonton rekaman videonya: https://web.facebook.com/kupuku.id/videos/370112664237527

Bagikan ke teman kamu

KUPUKU INDONESIA