Healthy VS Toxic Relationship : Kebahagiaan Pernikahan, Tanggung Jawab Siapa?

"Jadi bagaimana menyikapi rumah tangga yang toxic? Awali dengan menanyakan pada diri kita sebenarnya goals kita menikah itu apa, apakah goals nya itu untuk saling menyakiti satu sama lain, untuk membalaskan dendam kesumat pada hidup ini? Atau goals-nya untuk menjadi the better version of myself.” - Dr. Baby Jim Aditya M.Psi, Psikolog
Halo Sobat Kupuku! Webinar ‘Healthy VS Toxic Relationship : Kebahagiaan dalam Pernikahan, Tanggung Jawab Siapa?’ telah dilaksanakan oleh Kupuku Indonesia X @angsamerahcinic pada 29 November 2020. Sebanyak 60+ peserta telah belajar bagaimana mengelola sikap dalam pernikahan untuk menghindari perilaku toxic.
Dr. Baby Jim Aditya M.Psi, Psikolog memaparkan ada 6 jenis kekerasan dalam rumah tangga di antaranya (1) Kekerasan Verbal (2) Kekerasan Psikologis (3) Kekerasan Fisik (4) Kekerasan Seksual (5) Kekerasan Ekonomi dan (6) penelantaran.
Selama menjadi Seksolog, Dr. Baby membagikan banyak kasus yang pernah ditanganinya. Kekeliruan dalam berumah tangga baginya adalah ketika seseorang mulai menormalisasi dan memaklumi hal-hal yang sebenarnya sudah tidak bisa ditolerir.
“Banyak yang bilang bertahan demi anak sampai enggan untuk bercerai padahal tersiksa. Padahal anak yang tumbuh dalam perilaku orang tua yang saling menyakiti akhirnya berpotensi mengalami kerusakan yang tidak hanya fisik tapi kerusakan jiwa. Akhirnya anak-anak tumbuh menjadi anak yang lemah. Kita juga harus ingat bahwa anak-anak itu merekam segala sesuatunya seperti busa spons, semuanya disimpan di alam bawah sadar. Baru setelah tumbuh besar penghayatan akan kenangan buruk dari orang tua akan keluar.” Tutupnya.
Tonton video webinar selengkapnya yuk Sobat melalui tautan (Healthy VS Toxic Relationship : Kebahagiaan Pernikahan, Tanggung Jawab Siapa?). Salam semangat belajar!