5 Tahun Sukses Kelola Web Sekolah, Yuk Belajar dari SMAS Kristen YPKPM Ambon

kupuku.id 16 Juni 2020
img
Sharing session "Pengelolaan Web Sekolah" via Zoom Meeting
Zaman semakin canggih dan banyak hal sudah mulai konsisten dilakukan via daring. Apalagi di era pandemi seperti sekarang ini, teknologi menjadi tools wajib yang bisa dimanfaatkan agar kegiatan sekolah bisa tetap berjalan. Maka tidak heran, saat ini sekolah sedang berlomba-lomba bertransformasi dari kegiatan-kegiatan manual menjadi kegiatan yang bersifat daring.

Beruntung bagi yang sudah lebih dulu start, sebut saja SMAS Kristen YPKPM Ambon yang sukses menjaga konsistensi dan eksistensi web sekolah sejak tahun 2015. Setidaknya Kupuku Indonesia memperoleh banyak cerita menarik dari tim web SMAS Kristen YPKPM Ambon ketika diadakan sharing session bertajuk “Pengelolaan Web Sekolah” via Zoom yang diikuti oleh belasan sekolah lain pada Selasa, 16 Juni 2020.

Awalnya pembuatan website diinisiasi oleh Kepala Sekolah lalu dibuatlah tim yang beranggotakan 5 orang guru. Uniknya, latar belakang guru-guru dalam tim berbeda-beda, hanya 1 guru yang memiliki latar belakang IT, sedangkan guru lainnya ada yang berlatar belakang guru Agama hingga guru Olahraga.

“Kami berbeda, justru di tengah perbedaan itu kami ingin menyatukan kekuatan kami . Prinspinya kalau orang lain bisa kenapa kami tidak bisa, kami punya kemauan untuk belajar, untuk mencari hal-hal baru. Kami tidak putus asa. Kami mulai merangkak pelan-pelan, didampingi oleh rekan-rekan dalam arti Stanley Ferdinandus dari Heka Leka, kami tidak kenal istilah mundur kami berusaha untuk bekerja sama.” Ujar Ibu Salomina patty, S.PAK, M.Si selaku Ketua pertama tim web

Tim mengakui harus memiliki dedikasi yang tinggi dalam mengelola web sekolah. Tak jarang mereka harus datang lebih pagi untuk mengambil gambar sebelum anak-anak masuk sekolah. Selain itu adalah menghadapi tantangan perbedaan pendapat, oleh karena itu diperlukan pula kolaborasi dan kekompakan.

“Kekompakan kita tuh saling mengerti satu sama lain. Biasanya kalau kita bercanda tuh bisa saling menyakiti satu sama lain. Ya kita anggap ya hari ini ya hari ini, besok lain lagi. Kalau salah satu belum pulang, maka yang lain setia menunggu.” Ujar Loma Lani Patty selaku ketua tim web sekolah

Sejak awal dibentuk sudah banyak kegiatan sekolah yang diintegrasikan ke dalam website, namun pemaksimalan kegiatan melalui web semakin menyeluruh ketika memasuki masa pandemi. Dari mulai kegiatan pembelajaran hingga Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) semuanya dikelola melalui website.

Hal ini juga tidak terlepas dari peran Kepala Sekolah yang mendukung terus perkembangan web. Seperti diakui oleh Ibu Leinora Kaipatty selaku Editor Tim Web
“Ini tugas dari kepala sekolah tapi sebagai bawahan yasudah kami ngikut saja. Semua itu kalau kita punya kemauan, kalau pemimpin merespon dengan baik pasti semuanya akan berjalan dengan baik. Kalau kita punya kemauan yang tinggi kalau pemimpin juga tidak merespon dengan baik pasti itu juga berjalan kurang baik.” Pungkasnya.

“Yang penting setia dalam bekerja, ilmu yang kita dapat ini kan banyak, jadi, walau ada tantangan dan rintangan harus tetap maju, intinya setia pada pekerjaan.” Tambah Pak Ricky, Anggota Tim Web lainnya.

Suster Agnes Renata yang juga hadir dalam Sharing Session Daring ini juga mengungkapkan apresiasinya terhadap dedikasi mereka.

“Kalian adalah guru-guru yang hebat, keren maka bisa maju karena kehebatan tadi. Masing-masing punya visi pribadi. Tidak ada istilah mundur. Adanya adalah harus maju untuk bekerja sama walaupun berbeda saling melengkapi. Tidak ada istilah menunda pekerjaan walau dengan konsekuensi pulang malam. Yang menonjol adalah semangat pelayanan, bahwa ini bukan hanya tugas, kalau tugas itu masih dangkal, tapi kalo pelayanan itu sudah di atas tugas, kesadaran pribadi, loyalitas yang sangat tinggi dengan pengabdian.” Ujarnya dengan bangga.

Stanley Ferdinandus selaku Project Leader program ini yang sekaligus pendamping pengelolaan web sekolah pun menceritakan salah satu pengalaman mengharukan sebagai bentuk pengorbanan tim web sekolah ketika menjalankan tugas. Namun diakuinya Tuhan selalu memiliki cara istimewa untuk membalas pengorbanan itu.

“Ibu Ona pernah cerita tentang hp-nya yang jatuh ketika meliput alumni dari salah satu pimpinan asuransi di bawah BUMN. Bapak ibu tau nggak, Bapak itu yg adalah alumni yang akhirnya memberikan sumbangan yang nilainya ratusan juta ke sekolah dalam berupa 30 set komputer untuk membangun laboratorium lab sekolah. Di situ kita bisa melihat bahwa ketulusan dari pelayanan yang tinggi itu membuat berkat mengalir tidak ada habis-habisnya. Mungkin pemahaman bapak ibu saat ini ditertawakan banyak orang, ngapain bapak ibu bekerja di luar kapasitas. Namanya pelayanan itu meski dampaknya bukan secara keuangan tapi cepat atau lambat akan Tuhan jawab.” Pungkasnya

Cerita para anggota tim web SMAS Kristen YPKPM Ambon dalam mengelola web sekolah tentunya bisa menginspirasi belasan sekolah lain yang mengikuti kegiatan Sharing Session tersebut dan menumbuhkan jiwa dedikasi mereka. Memulai memang mudah, namun menjaga konsistensi butuh komitmen yang serius sehingga sekolah bisa maju melalui pengelolaan web yang maksimal.

“Pelayanan itu butuh pengorbanan. Kalau Bapak Ibu mau berkorban, bukan saat ini pembalasannya tapi pada saatnya nanti Bapak Ibu akan merasakan. Kami memang tidak dibayar seberapa tapi itu yang kami lakukan. Kami tim punya satu motto, kalau kami orang Ambon bilangnya gini “: Kerja saja, nanti Tuhan kasih berkat di tempat lain.” – Tutup Ibu Leinora Kaipatty

Selepas Sharing Session, sesi pun dilanjutkan dengan Training khusus untuk Sobat Guru mengenai Teknis Pengelolaan Web Sekolah oleh Pak Alex selaku Trainer. Para guru dipandu oleh modul dan antusias dalam mengikuti step by step dalam memaksimalkan pengelolaan web sekolah.

Note : Kunjungi web sekolah SMAS Kristen YPKPM Ambon di www.smakrisambon.sch.id ðŸ˜€

Bagikan ke teman kamu

KUPUKU INDONESIA