Seni Mengelola Rasa untuk Menjaga Kesehatan Mental

Bersahabat dengan stress?
Nah, hal ini dibahas dengan menarik dalam Webinar “Seni Mengelola Rasa untuk Menjaga Kesehatan Mental” pada Minggu, 19 Juli 2020. Kita diajarkan untuk bisa mengelola stress, bukan menghindari atau menghilangkannya.
“Sifat stress atau tekanan bisa meledak. Sama seperti stres kalo terus-terusan dan nggak tahu cara mengahadapinya lama-lama kita bisa meledak kayak bom.” Ujar Ninette Putri selaku narasumber dari Sehat Jiwa.
Ninette pun menganalogikan pengelolaan stres dengan cara yang menarik yaitu meniup balon. Jika kita terus menerus memberi udara (masalah) ke dalam balon tersebut tanpa henti, maka balon tersebut akan meledak. Tapi jika kita memberi udara (masalah) yang bisa dikelola dengan cara diberikan udara lalu dikeluarkan secara berkala, balon tersebut akan awet dalam jangka waktu yang panjang.
Balon tersebut diibaratkan diri kita, sejauh mana kita bisa mengelola stres yang masuk lalu mengeluarkannya. Jika masalah atau stres dimasukkan dan dipendam terus menerus, ledakan emosi mungkin tidak terhindarkan.
Pengalaman dalam mengelola stress juga dibagikan oleh Narasumber kedua yaitu Astrid Maria yang merupakan Mompreneur, ia membagi pengalamannya menghadapi masa-masa depresi pasca melahirkan. Untuk dirinya yang terbiasa berkarir dan memiliki kesibukan di dunia luar, menerima kehidupan baru sebagai ibu rumah tangga seutuhnya menimbulkan gejolak batin yang mengakibatkan stres. Depresi pun ia alami selama 3 bulan setelah melahirkan. Selain itu ia juga menderita Gerd Psikosomatis selama 3 tahun, yaitu gangguan fisik yang disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa.
“3 bulan pasca melahirkan merasa depresi. Saya memang bahagia memiliki anak. Tapi di sisi lain kurang ada keinginan melakukan sesuatu dan merasa tidak berdaya yang berkepanjangan. Suami kalo berangkat kerja, saya nangis di kamar mandi. Mungkin karena merasa kelelahan mengurus anak. Adaptasinya nggak gampang.” Ujarnya menceritakan pengalaman masa lalu.
“Butuh waktu mengenali apa yang saya alami, lalu saya pergi ke dokter dan membaca buku. Saya teringat satu buku yang mengatakan bahwa semua pekerjaan adalah bernilai di mata Tuhan. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, membuang sampah, memasak, dll. Itu semua sangat bernilai.” Tambahnya.
Menurut Ninette Putri, memang tidak semua stressor bisa kita kendalikan. Misalnya cibiran orang lain atau rekan kerja yang toxic. Namun kita bisa berfokus mengelola pikiran dan hati kita. Pilihlah cara terbaik untuk mengurangi kecemasan-kecemasan yang tidak perlu. Misalnya berpuasa sosial media atau melakukan hobi dan memusatkan perhatian pada hal-hal penting.
Seni mengelola rasa memang tidak bisa didapatkan secara instan, perlu banyak latihan. Dan mengikuti Webinar atau kelas-kelas kesehatan mental akan menjadi support system yang memperkokoh niat kita. Semoga setiap sesi webinar dari Kupuku bermanfaat untuk Bapak/Ibu dan Sobat Kupuku semua ya. Untuk Sobat Kupuku yang ingin menonton video Webinar kemarin, bisa dilihat di Facebook Kupuku Indonesia. Selamat menonton. Salam sehat mental!