Live in dan Kick off Program Kolaborasi Lintas Agama Bidang Pendidikan di SD Kanisius Kenalan

Sobat Kupuku, sebagai rangkaian lanjutan dari pelatihan “AI Sahabat Guru Abad-21 : Ringankan Tugas Mengajar di Kelas” beberapa waktu lalu, Kupuku Indonesia menginisiasi kegiatan live in yang sekaligus merupakan salah satu bagian dari kick off Program Kolaborasi Lintas Agama di Bidang Pendidikan antara LP Ma’arif Banyuwangi dan Yayasan Karmel Keuskupan Malang, pada tanggal 21-25 Agustus 2023 di SD Kanisius Borobudur, Magelang.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk studi banding yang melibatkan 28 perwakilan orang tua, kepala sekolah, guru, dan siswa kelas 4-6 SD. Peserta live in diajak untuk menyelami dan turut bergabung dalam aktivitas belajar sehari-hari di SD Kanisius Kenalan mulai dari Remen Peken (pergi ke pasar dan menjual karya siswa), Tilik Belik (menengok mata air), Tospo (tengok orang sakit dan jompo) hingga menyaksikan dinamika Republik Anak Kenalan yang merupakan lembaga internal sekolah yang mensimulasikan cara bernegara. Tujuan dari pembelajaran ini adalah saling berbagi inspirasi antara para guru dan siswa di SD Kanisius Kenalan dengan para peserta tentang pembelajaran yang kontekstual sesuai kebutuhan lingkungan serta sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Zaki Al Mubarok M.Si, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi, sangat mengapresiasi dan mengaku turut terinspirasi dengan pola pembelajaran yang ada di SD Kanisius Kenalan, serta akan coba mengadaptasi pola tersebut sesuai dengan kebutuhan lingkungan di daerah sekolah masing-masing.
“Kami ingin lebih banyak siswa di LP Ma’arif NU Banyuwangi bisa berekspresi dan memisahkan mana yang tawadhu dan mana yang percaya diri,” Ujarnya.
Inisiasi Program Kolaborasi Lintas Agama di Bidang Pendidikan ini merupakan akar dari praktik baik Yayasan Hati Suci dan Indonesia Global Compact Network (IGCN) melalui Kupuku Indonesia untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya pada misi No.4 Pendidikan Berkualitas.
“Yayasan Hati Suci yang telah berdiri sejak tahun 1914 telah berkontribusi secara nyata dalam memutus mata rantai kemiskinan dalam satu generasi, serta meluncurkan berbagai inisiatif yang memberikan dampak nyata pada pendidikan. Melalui Kupuku Indonesia, kami mencoba memperluas jangkauan secara nasional dengan merangkul ribuan sekolah, puluhan ribu orang tua dan ratusan ribu peserta didik. Semangat kami adalah mewujudkan kasih, harapan dan masa depan bagi banyak orang dengan dampak yang merata dan signifikan.” Ujar Ir. Joseph Dharmabrata, Ketua Dewan Pembina Yayasan Hati Suci.
Misi Yayasan Hati Suci tersebut juga diamini oleh Satrio Anindito selaku Acting CEO dari Kupuku Indonesia. Selain itu menurutnya, penting bagi kita untuk mengintegrasikan SDGs dalam aktivitas pembelajaran anak sejak dini.
“Kami percaya dengan mengintegrasikan SDGs dalam pembelajaran sejak dini adalah kunci dalam membangun masa depan yang lebih baik. Melalui kolaborasi yang terbangun di dalam Program Kerjasama Lintas Agama di Bidang Pendidikan ini, kami berupaya untuk membangun iklim dan ekosistem pendidikan yang nyaman, aman dan menyenangkan untuk anak-anak belajar,” Paparnya.
Dalam kegiatan ini, hadir juga Robert Njo, Wakil Ketua Umum Bidang Pendidikan Perhimpunan INTI (Indonesia-Tionghoa) yang mengaku siap mendukung program ini karena memiliki misi yang sangat transformatif.
“INTI yang memiliki jaringan 90 cabang di seluruh Indonesia akan berupaya mendukung pengembangan dari program ini,” ungkapnya.
Dr. Dwi Ilham Rahardjo, Dewan Pakar dan Widyaprada BBPMP Provinsi Jawa Timur, turut serta mendukung program ini. Menurutnya, SD Kanisius Kenalan memiliki segudang inspirasi dan pola pembelajaran yang sesuai dengan konsep Merdeka Belajar.
“Di tengah krisis pembelajaran yang dihadapi, konsep Merdeka Belajar menjadi semakin relevan. Sebagai solusi untuk menghadapi tantangan tersebut, bentuk kegiatan kokurikuler di SD Kanisius Kenalan memberikan inspirasi dalam memajukan pendidikan yang mengakselerasi pembentukan SDM Unggul Indonesia,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memantik praktik baik dengan esensi serupa di 621 sekolah LP Ma’arif Banyuwangi dan 59 sekolah di Yayasan Karmel Keuskupan Malang serta menumbuhkan spirit dan iklim kolaborasi yang hangat dan penuh semangat belajar.