Kupuku Indonesia Jembatani Kolaborasi Lintas Agama di Bidang Pendidikan

kupuku.id 28 Agustus 2022
img

Rasanya semua orang akan sepakat bahwa pendidikan merupakan kunci dalam mengubah masa depan siapapun menjadi lebih terang benderang. Oleh karena itu, dalam mewujudkan akses pendidikan yang merata serta berkualitas, perlu adanya transformasi gaya belajar mengajar serta aksi gotong-royong oleh individu hingga berbagai lembaga demi mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia yang adaptif di masa depan.

Hal inilah yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyuwangi dan Yayasan Karmel yang baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait kolaborasi praktik baik pendidikan yang meliputi pelatihan dan pendampingan sekolah. Difasilitasi oleh Kupuku Indonesia selaku wadah praktik baik pendidikan Indonesia Global Compact Network (IGCN) dan Sekolah Hati Suci Jakarta, penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi bentuk nyata aksi toleransi antar umat beragama terhadap kemajuan pendidikan negeri.

Adapun acara yang bertempat di Kawasan Pendidikan Terintegrasi Bumi Sholawat Badar, Kecamatan Kabat, Banyuwangi ini dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Ketua Dewan Pembina Yayasan Hati Suci Jakarta, Joseph Dharmabrata, President of Indonesia Global Compact Network, Y.W Junardy, Ketua PCNU Banyuwangi KH Moh Ali Makki Zaini, serta Romo Joko Purnomo, O.Carm selaku Plt. Ketua Yayasan Karmel dan Perwakilan Keuskupan Malang.

“Saya kurang berkenan dengan aksi-aksi toleransi yang sifatnya hanya formalitas. Saya sepakat dengan cara yang seperti ini. Dan saya bisa menceritakan ke teman-teman lain bahwa inilah cara kami bertoleransi.” Ujar Gus Makki selaku ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi.

Romo Joko Purnomo selaku Plt Ketua Yayasan Karmel dan Perwakilan Keuskupan Malang pun menyuarakan dukungannya terhadap kerjasama ini. Bagi Romo Joko, praktik baik ini dapat memberikan peluang lebih besar bagi anak bangsa yang punya keterbatasan biaya dan akses pengetahuan untuk dapat mengenyam pendidikan yang berkualitas.

“Bagi Yayasan Karmel, kerjasama ini merupakan peristiwa yang sangat penting, yang membuat kami dapat secara lebih baik ambil bagian dalam ikut serta mencerdaskan anak bangsa terutama mereka yang miskin dan berkekurangan secara materi dan intelektual,” Paparnya.

Sementara Kupuku Indonesia sebagai katalisator berharap, praktik baik yang dimulai dari skala lokal ini kelak dapat direplikasi secara nasional sebagai program berkelanjutan.

“Kolaborasi lintas agama untuk kemajuan pendidikan Indonesia merupakan bentuk kemerdekaan yang konkret yang dapat diadopsi secara nasional.” Ujar Satrio Anindito selaku Acting Director of Kupuku Indonesia.

Adapun daftar sekolah dari Lembaga Pendidikan Ma’arif Banyuwangi yang akan memulai kolaborasi praktik baik pendidikan ini adalah TK Khadijah 119 Jajag Gambiran, SD NU Kradenan Purwoharjo, SMP Darussyafa’ah Setail Genteng dan SMA NU Genteng.

Sementara daftar sekolah di bawah Yayasan Karmel yaitu TKK Theresia Muncar, SDK St. Ignatius Muncar, SMPK Sint. Yoseph Muncar dan SMAK Hikmah Mandala Banyuwangi.

Kolaborasi pendidikan lintas agama Islam dan Katolik dalam skala provinsi ini akan mengadaptasi konsep Merdeka Belajar yang memerdekakan segala bentuk metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Bentuk pelatihan dan pendampingan akan memuat materi pendidikan terkait kompetensi yang dibutuhkan anak untuk dapat berdaya dan beradaptasi di masa depan serta pendidikan karakter yang meliputi budaya persaudaraan, kearifan lokal serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 

Bagikan ke teman kamu

KUPUKU INDONESIA