5 Tips Membuat Jurnal Emosi Ala Watiek Ideo dan Luluk Nailufar
Kalimat tersebut terasa begitu “menyentil” sebagian dari kita yang kerap memendam emosi, membiarkannya menguap begitu saja, tanpa kita paham apa yang harus dilakukan. Padahal memendam emosi tidak hanya dapat mengganggu kesehatan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan, namun juga kesehatan fisik.
Dilansir dari www.alodokter.com, kebiasaan memendam emosi dapat menurunkan kekebalan tubuh sehingga membuka pintu lebih lebar untuk berbagai penyakit menyerang. Bahkan efek jangka panjangnya dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Hormon stres yang berlebihan seolah menjadi tiket masuk bagi penyakit menyerang tubuh manusia.
Perlu cara yang tepat dalam meregulasi emosi sehari-hari, salah satunya membuat wadah atau sarana untuk mengekspresikan perasaan. Cara ini diyakini dapat membuat perasaan lebih lega dan membantu seseorang untuk mengelola emosinya dengan baik.
Watiek Ideo (penulis buku anak) bersama Luluk Nailufar (illustrator dan content creator) dalam workshop “Mengekspresikan Emosi Melalui Journaling (Writing & Doodling)” merekomendasikan setiap orang untuk setidaknya membuat jurnal emosinya masing-masing sebagai sarana untuk mengekspresikan emosi sehari-hari, kegiatan ini juga kerap disebut dengan istilah journaling. Bentuknya bebas, bisa berupa tulisan, gambar ataupun keduanya.
“Sebenarnya semua emosi itu netral dan wajar. Nggak ada namanya emosi positif dan negative. Semuanya bersifat alami dan bisa dirasakan oleh siapapun baik oleh anak-anak maupun orang dewasa,”
Berikut beberapa tips ala Watiek Ideo dan Luluk Nailufar bagi Sobat Kupuku yang ingin memulai kegiatan journaling;
Tips #1
Tentukan media, misalnya melalui buku agar kita bisa merekam proses pengembangan diri dan mental yang bisa berguna untuk pengingat dan refleksi.
Tips #2
Luangkan waktu khusus, misalnya setiap pagi atau malam hari menyesuaikan dengan aktivitas Sobat sehari-hari. Semakin konsisten, maka kita dapat semakin terlatih untuk mengekspresikan emosi dengan jujur.
Tips #3
Jujur tentang apa yang dirasakan, tidak perlu khawatir dinilai atau dihakimi oleh siapapun. Emosi yang diekspresikan dengan jujur akan terasa lebih bermakna.
Tips #4
Menulis atau menggambar seperti bercerita, tidak perlu menggunakan kata baku atau penulisan kalimat yang menyulitkan karena journaling hanya diperuntukkan untuk diri sendiri.
Tips #5
Bebas dalam mengekspresikan apa yang dirasa, karena semua perasaan bersifat netral dan benar. Baik laki-laki atau perempuan punya hak yang sama dalam mengekspresikan emosi.
Manusia diciptakan lengkap dengan berbagai jenis emosi yang dimilikinya. Tidak ada emosi yang salah, yang hanya perlu diperhatikan adalah bagaimana emosi dapat dikelola dan diekspresikan melalui hal-hal yang tidak menyebabkan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.
Selamat memulai kegiatan journaling, Sobat Kupuku!