8 Kiat Mengasuh Anak Hiperaktif

kupuku.id 02 Januari 2023
img

Anak hiperaktif adalah anak dengan aktivitas motorik yang tidak sesuai dengan perkembangan dan secara signifikan berlebihan dibandingkan dengan teman sebaya atau seumuran (Goldstein, 2011).

Hiperaktif juga dapat menjadi salah satu bagian dari ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan pemusatan perhatian.  

Tingginya kebutuhan aktivitas yang tidak terpenuhi pada anak hiperaktif memungkinkan anak menghadapi beberapa dampak, yaitu :

  • Bidang sosial

Kesulitan untuk mengikuti aturan sosial tertentu di rumah, sekolah serta lingkungan lainnya.

  • Bidang akademik

Kemampuan untuk menerima, memproses serta menyerap materi pembelajaran menjadi tidak optimal. Selain itu kemampuan untuk menuntaskan tugas pun menjadi tidak optimal yang berdampak pada pencapaian hasil.

  • Bidang okupasional

Tidak optimal dalam pengerjaan kegiatan sesuai dengan level perkembangan serta sulit mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 

Ibu Rini Budi Setyowati, Amd.OT, M.Psi.,Psi, narasumber Talk Show Kelas Orang Tua yang diselenggarakan oleh Kupuku Indonesia bertajuk “Langkah Aplikatif Mengasuh Anak Hiperaktif” memaparkan setidaknya ada 8 gejala anak hiperaktif, diantaranya :

  1. Gelisah (mengetuk tangan, kaki atau tidak bisa duduk tenang)
  2. Meninggalkan tempat duduk
  3. Berlarian / memanjat dalam situasi yang kurang tepat
  4. Sulit mengerjakan tugas dengan tenang
  5. Selalu bergerak dan tidak mudah Lelah
  6. Bicara berlebihan
  7. Menjawab sebelum pertanyaan selesai diberikan
  8. Kesulitan menunggu

“Dalam menghadapi anak hiperaktif, ketika kita tenang, kita dapat memahami tempo-tempo aktivitas anak kita dengan baik lalu merancang strategi-strategi pengasuhan yang tepat.” Ujar Ibu Rini.

Selanjutnya, beliau menjelaskan 8 kiat pengasuhan yang bisa diterapkan pada anak hiperaktif, yaitu :

  1. Jadilah tenang dan kenalilah anak kita dengan lebih baik. Hal ini untuk mengenali tempo-tempo anak menjadi lebih aktif/tenang demi menentukan strategi spesifik yang tepat. 
  2. Penerapan aturan yang jelas serta konsisten.
  3. Buatlah daftar tugas yang menarik seperti menggunakan aneka warna dan gambar untuk membantu mengingatkan pada suatu kegiatan. 
  4. Menyajikan informasi dalam potongan yang mudah dicerna dan menuliskannya.
  5. Pecahlah sebuah kegiatan menjadi sebuah langkah kecil.
  6. Minimalkan gangguan.
  7. Berikan kesempatan bermain di luar ruangan setiap hari,
  8. Berikan penguatan positif apabila anak berhasil melewati perjuangan untuk menyelesaikan tugas.

“Judgement kita terhadap anak menjadi salah ketika kita belum paham. Anak hiperaktif mungkin sedang kesulitan mengatur energi mereka yang berlebihan. Perilaku anak hiperaktif tidak bermaksud untuk merugikan orang lain. Kita sebagai orang dewasa di sekitar mereka sebaiknya yang memahami mereka, bukan sebaliknya.” Tutupnya.

Bagikan ke teman kamu

KUPUKU INDONESIA